Senin, 13 Februari 2012

 RUMAH SAKINAH

Ahad  kemarin (12/2) saya dan suami sengaja menyambangi pesta walimatul ursy teman kantor.  Udah lama banget buat saya nggak kondangan.  Berbocengan motor (tanpa diikuti 2 buah hati) kami berangkat ke perumahan Depag di Bojonggede.  Kalu nglihat penganten baru, benak saya seolah diterbangkan ke moment spesial 10 tahun yang lalu, detik dan detak  menegangkan yang menurut agama kita pernikahan itu sebagai Mitsaqan Ghalizan, sebuah ikatan yang sangat kuat. Ikatan yang melegalkan 2 manusia berbeda jenis, suku bangsa, selera, minat, bakat, nasib dsb untuk bersatu dalam sebuah mahligai rumah tangga. Sebuah rumah tangga sakinah, mawaddah, wa rahmah.  Mmm.. so sweet ya kedengarannya.  Tapi begitulah semua pasangan suami istri pastinya mengharapkan rumah tangganya aman, nyaman, damai sejahtera meski ombak dan badai menerjang. ciaah,..kayak lagu ajah!.  menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga adalah waktu dan saat-saat yang menyenangkan, tempat curhat-curhatan, tempat saling menghibur, bekerja sama, diskusi, menyusun rencana-rencana manis. Baiti jannati. Rumahku surgaku.  Pada dasarnya, rumah itu mempunyai 3 fungsi.  Pertama sebagai baiti, tempat menginap, fungsi ini lebih ke arah kebutuhan fisik, naungan yang aman, sehat, bersih.  Kedua, rumah adalah manzil, tempat istirahat.  Istirahat jiwa, raga, dan pikiran setelah seharian beraktivitas. Sungguh aneh jika ada seorang ayah atau ibu bekerja lebih senang berlama-lama di kantor ketimbang istirahat di rumah, meski dengan dalih lembur iya, tho?.  Nah yang ketiga nih, mengacu pada keluarga samara maka rumah adalah berfungsi sebagai maskan, tempat yang memberikan ketenangan jiwa, kenyamanan, kerinduan dan kepuasan hati.  Tentu saja ini lebih pada kebutuhan mental spiritual.  
Bagi keluarga muslim sudah selayaknya rumah adalah maskan, tempat menabur kesakinahan yang diharap-harap sejak masih lajang.  Bukankah salah satu tujuan menikah adalah mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang diridhoi oleh Allah SWT, Ar-rahiim?. Maka hayuk kita mengusahakan agar rumah-rumah kita betapapun minimalis (modelnya) tapi teraa lebaaar, terasa lapaaang, terasa luas seluas samudera karena jiwa-jiwa yang ada di dalamnya adalah jiwa yang tenang dan bahagia.




Tidak ada komentar: